Lingkar Ganja Nusantara

Keluarkan Ganja Dari Golongan Narkotika !!

Lingkar Ganja Nusantara

Buku Hikayat Pohon Ganja

Lingkar Ganja Nusantara

Rumah Hijau Lingkar Ganja Nusantara

Lingkar Ganja Nusantara

Ganja Bukan Narkoba Tetapi Ganja Adalah Tanaman Yang Penuh Etika

Lingkar Ganja Nusantara

Sejuta Manfaat Ganja

Rabu, 09 April 2014

Masyarakat Colorado Antre Beli Mariyuana



Orang-orang telah antre untuk membeli mariyuana di Colorado setelah negara bagian itu mengizinkan penanaman dan penjualan mariyuana mulai 1 Januari kemarin.
Mereka mendatangi toko-toko yang menjualnya untuk tujuan medis serta dibatasi untuk warga yang berusia di atas 21 tahun.
Di sejumlah tokoh terjadi antrian panjang dan di salah satu toko di Denver orang bersorak gembira karena dia disebut sebagai pembeli pertama mariyuana di Colorado.
Negara bagian Colorado menjadi kawasan pertama di Amerika Serikat yang Klikmengizinkan penanaman dan penjualan mariyuana.
Sekitar 30 toko di seluruh negara bagian itu mulai menjual obat bius ini mulai tanggal 1 Januari, yang dijuluki Green Wednesday atau Rabu Hijau.
Colorado bersama Kliknegara bagian Washington melakukan pemungutan suara untuk menggunakan dan memiliki kanabis untuk tujuan nonmedis bagi mereka yang berusia 21 tahun ke atas.
Washington masih belum mengizinkan penjualan ganja.
Colorado dan Washington termasuk di antara 20 negara bagian yang menyepakati mariyuana untuk tujuan medis.

Pengawasan ketat

Namun obat bius ini masih ilegal berdasarkan hukum federal.
Mariyuana diizinkan dijual eceran di Colorado, tetapi dilarang untuk dijual kepada anak-anak.
Para pemilik toko menyambut perkembangan ini, termasuk Linda Andrews, pemilik Lofdo Wellness Recreational Centre.
"Kami mulai menjual mariyuana untuk tujuan medis sejak 2009 dan baru mendapatkan izin untuk menjual secara eceran ... telepon kami terus berdering sepanjang hari dan banyak di antaranya dari luar kota," kata Andrews kepada BBC.
Sementara itu, Ashley Kilroy, direktur Kebijakan Mariyuana untuk pemerintah kota Denver, ibukota Colorado, mengatakan penjualan diizinkan berdasarkan sejumlah peraturan.
"Pemerintah federal mengatakan mereka akan mengizinkan diberlakukannya UU ini sepanjang kami menjamin ada pengawasan ketat, seperti bahwa mariyuana tidak akan dijual kepada anak di bawah umur ... dan mariyuana tidak akan melintas ke negara bagian lain," kata Ashley Kilroy.

New York Longgarkan Aturan Soal Ganja


Ganja















Pemerintah negara bagian New York di AS berencana melonggarkan aturan terkait peredaran ganja agar penderita sakit parah dapat memanfaatkannya dalam jumlah terbatas.
Gubernur dari Partai Demokrat, Andrew Cuomo, sejak lama menentang pengesahan ganja untuk tujuan medis, namun pekan ini ia diperkirakan akan segera mengumumkan rencana baru tersebut tulis koran the New York Times.
Sudah ada 20 negara bagian di AS yang mengizinkan pemanfaatan mariyuana untuk alasan medis.
Pada Rabu (01/01), Colorado bahkan Klikjadi negara bagian pertama di AS yang mengizinkan toko-toko menjual daun ganja untuk tujuan pemakaian rekreatif.
Negara bagian Washington diperkirakan akan segera menyusul dengan aturan yang sama tahun ini.
Tetapi ganja tetap masih dianggap haram di bawah UU Federal.
Hukum tentang mariyuana di New York diduga akan jauh lebih ketat dibanding dengan di California atau Colorado, yang keduanya mengizinkan pemakaiannya Klikuntuk tujuan medis.
Di California pasien yang hanya punya keluhan sakit tingkat sedang saja sudah bisa minta resep untuk zat ini.
Tetapi di New York, mariyuana dirancang hanya tersedia di 20 rumah sakit dan disediakan khusus untuk pasien kanker, glaukoma, serta sakit berat lain yang memenuhi standar yang ditetapkan jawatan kesehatan setempat.


Sumber : bbc.co.uk

Obama: Mariyuana Tak Lagi Berbahaya

Obama
Obama mengakui menghisap ganja ketika masih anak-anak














Presiden AS Barack Obama mengatakan menghisap mariyuana tak lagi berbahaya jika dibandingkan alkohol, tetapi tetap merupakan "ide yang buruk".
Obama mengatakan masalah itu kepada majalah New Yorker, dia mengatakan salah jika berpikir legalisasi narkoba dapat menjadi "sebuah obat mujarab" yang dapat menyelesaikan banyak masalah sosial.
Dia merujuk pada legalisasi mariyuana Klikdi negara bagian Colorado dan Washington.
Sebelumnya dia mengakui menggunakan narkoba ketika masih muda.
"Telah terdokumentasi dengan baik, ketika anak-anak saya menghisap ganja, dan saya memandangnya sebagai sebuah kebiasaan yang jelek dan sebuah kejahatan, tidak jauh berbeda dari rokok yang saya hisap ketika masih muda di sebagian besar masa dewasa saya," kata Obama.

Legalisasi mariyuana

Tetapi dia menambahkan jika dilihat dari dampak kepada konsumen individu "Saya tidak berpikir itu lebih berbahaya dibandingkan alkohol".
Dia juga mengatakan bahwa orang miskin - banyak dari mereka orang Amerika keturunan Afrika dan Latin - mendapatkan hukuman yang tidak proporsional karena memakai mariyuana, sementara pengguna kelas menengah sebagian besar lolos dari hukuman yang berat.
"Sangat penting bagi masyarakat untuk tidak berada dalam situasi dimana banyak orang yang melanggar dan hanya segelintir orang yang mendapatkan hukuman."
Obama menggambarkan legalisasi mariyuana di Colorado dan Washington sebagai "percobaan" yang menantang.
Aturan hukum yang melegalisasi mariyuana di Colorado efektif berlaku 1 Januari, sementara Washington mengijinkan penjualan jenis narkoba itu pada tahun ini.

Colorado dapat $2 juta/bulan dari Ganja

ganja

Negara bagian Colorado, Amerika Serikat, tempat pertama di dunia yang melegalkan penjualan ganja untuk keperluan rekreasi, mendapat pemasukan US$2 juta (Rp22,7 miliar) dari pajak ganja sepanjang bulan Januari.
Pada bulan pertama Kliklegalisasi ganja itu, transaksi mencapai US$14 juta dan pendapatan pajak akan digunakan untuk membangun sekolah, seperti dilaporkan wartawan BBC Alastair Leithead.

Kenyataan itu sesuai dengan argumen yang diutarakan oleh aktivis proganja di Colorado adalah "Legalkan ganja dan dolar pajak akan mengalir."
Jika angka tersebut bisa dijadikan acuan, maka negara bagian Colorado diprediksi akan mendapat Kliksurplus pajakdari industri tersebut.
Komitmen pemerintah negara bagian adalah mengalokasikan US$40 juta pertama dari pemasukan pajak ganja untuk infrastruktur pendidikan.
Namun masih ada perdebatan mengenai bagaimana uang pajak mariyuana akan digunakan sesudah batas US$40 juta tersebut terlampaui.
Beberapa pihak menginginkan pendanaan kampanye antiganja untuk anak-anak muda serta program pendidikan untuk mencegah orang mengemudi saat sedang menghisap ganja.
Selain Colorado, negara bagian KlikWashington di Pantai Barat AS juga mengizinkan penjualan mariyuana meski pemerintah federal masih menganggap ganja ilegal.

Dokter Makin Ragu Ganja Bisa Jadi Obat Yang Aman



Lgnpancoran.tk , Jakarta Setelah beberapa waktu sempat ada penelitian tentang manfaat ganja bagi penderita radang sendi (Artritis reumatoid), kini peneliti lain bersikeras menganggap bahwa ganja sama sekali tidak memiliki manfaat kesehatan.
Seperti dikutip laman Everydayhealth, Jumat (7/3/2014) sejumlah ahli kini menyatakan tidak menyarankan penggunaan ganja bagi penderita nyeri artritis karena penelitian sebelumnya kurang terbukti kuat.
Seperti disimpulkan oleh penulis studi Mary-Ann Fitzcharles, MD dan rekan, dalamkajian studi pengobatan ganja yang diterbitkan dalam Arthritis Care & Research. Peneliti juga menyebutkan tentang manfaat ganja yang belum bisa dibenarkan secara medis karena kurangnya data, ketersediaan terapi dan potensi bahaya seperti kecanduan.
Sebelumnya, satu studi menemukan bahwa 80 persen pengguna ganja medis di klinik pengobatan sendi di AS menggunakan ganja untuk mengobati nyeri myofascial, nyeri yang memengaruhi otot dan jaringan. Begitu pula di Kanada, sekitar 65 persen mengatakan tenaga medis menggunakan ganja sebagai obat untuk arthritis parah.
Hal inilah yang membuat pro dan kontra antara para ahli Arthritis dan pasien. Seorang rheumatologist (dokter ahli rematik) di Washington, DC, Amerika Serikat Mahsa Tehrani, MD, pun menegaskan bahwa ia tidak merekomendasikan ganja untuk pengobatan karena kurangnya bukti dan risiko efek samping yang bisa mengganggu mental dan jantung.
"Mengingat efek sampingnya bisa memengaruhi kejiwaan serta masalah jantung, rekomendasi konsumsi ganja untuk pasien masih dipertanyakan," kata Dr Tehrani.
Hal yang sama juga kembali disampaikan oleh Dr Fitzcharles. Ia menggarisbawahi risiko terkait dengan ganja medis termasuk kecanduan, gangguan pernapasan, masalah memori dan gangguan fungsi kognitif dan psikomotor (masalah otot atau gerakan yang berhubungan dengan keadaan emosi Anda). Para peneliti juga menyoroti kurangnya data jangka pendek dan panjang yang mendukung penggunaan ganja medis antara pasien dengan kondisi rematik.

Sumber : Liputan6.com

Selasa, 08 April 2014

Mengaku Wartawan, ES Edarkan Ganja

NURYAMAN/"PRLM"

Lgnpancoran.tk - MAJALENGKA, (PRLM).- Duda anak satu berinisial ES (41) yang mengaku sebagai wartawan koran mingguan WIP Bandung, sudah hampir sepekan mendekam di ruang tanahan Kepolisian Resor Majalengka. Warga Desa Karangsambung, Kecamatan Kadipaten, Kabupaten Majalengka itu tertangkap tangan petugas sedang membawa ganja untuk diedarkan di wilayah Majalengka.
Kepala Satuan Narkoba Polres Majalengka Ajun Komisaris Susilo, saat menggelar perkara tersebut di Mapolres Majalengka, Kamis (3/4/2014), menyebutkan, dari tangan tersangka pihaknya menyita barang bukti ganja kering siap edar seberat lebih kurang 103 gram. Ganja kering sebanyak itu terbagi dalam dua puluh bungkusan paket sedang, dan sebungkus paket besar.
Selain itu, dari tangan tersangka petugas juga menyita dua buah hekter, segulung lakban, dan sebuah penggaris logam, serta sebuah hand phon, yang diduga perlengkapan pendukung untuk mengedarkan ganja tersebut. "Tersangka beserta barang buktinya ini, berhasil kami tangkap dan kami amankan pada hari Jumat tanggal 28 Maret 2014 sore sekitar pukul 17.30, sepekan yang lalu. Ia kami tangkap di dekat kali pinggir jalan raya di Kecamatan Kadipaten," ujar Susilo, seraya menambahkan, saat itu tersangka dicegat pihaknya ketika tersangka sedang mengendari sepada motor datang dari arah Sumedang.
Menurut pengakuan ES, ganja sebanyak itu baru diperoleh dari orang selewat tak dikenal yang bertemu dengannya di sekitar Tolengas, daerah perbatasan Kabupaten Sumedang dengan Majalengka. "Saya bertemu dengan orang yang menitipkan ganja ini, mengikuti petunjuk teman saya yang sedang menjalani hukuman penjara karena kasus narkoba di LP Cirebon. Atas petunjuk teman saya di LP itu, ganja ini tadinya mau saya antarkan kepada seseorang yang juga belum saya kenali di Kecamatan Maja, Majalengka, tetapi tidak jadi karena sayanya keburu tertangkap polisi," tutur ES, sera mengaku baru satu kali itu, saja dirinya terjerat dalam peredaran narkoba.
Susilo lebih lanjut menjelaskan, penangkapan disertai penggeledahan terhadap oknum wartawan itu, diawali dulu langkah penyelidikan. Penyelidikan disusul penyergapan terhadap tersangka, menurut Susilo berawal dari informasi masyarakat bahwa oknum wartawan ini dicurigai merangkap sebagai pengedar ganja," tutur Susilo, sera menunjuk ke arah tersangka yang sedang berada di ruang kerjanya.
Susilo diakui juga tersangka ES, menyebutkan, sebelumnya ES juga menyandang status residivis dari dua kali kasus pencurian. "Beberapa tahun lalu, tersangka ini pernah melalukan pencurian dengan pemberatan dan divonis hukuman penjara selama 11 bulan. Kemudian mencuri hewan dan dihukum penjara lagi selama empat bulan," kata Susilo, dibenarkan tersangka ES.
Saat ditanya wartawan, ES mengaku sejak setahun terakhir dirinya bergabung menjadi wartawan di koran WIP Bandung. Bahkan, ia mengaku selama setahun, sudah ada tiga judul berita hasil liputannya dimuat di koran tersebut.
Terkait dengan itu, Kasat Narkoba Susilo, menyatakan pihaknya akan segera menghubungi dan mengonfirmasi status wartawan bersangkutan kepada unsur pimpinan koran tersebut. "Apakah betul, tersangka ini wartawan dari media itu atau hanya mengaku-ngaku wartawan," kata Susilo, seraya menyebutkan menyangkut kasus narkobanya itu, pihaknya sementara ini telah menjerat tersangka ES dengan pasal 114, 111, dan 127 undang-undang Nomor 35 tahun 2009 tentang narkotika dengan ancaman hukuman penjara minimal 4 tahun dan maksimal selama 20 tahun.

Kerja Dengan Miley Cyrus, Wiz Khalifa: Dia Mabuk Ganja Terus



Kerja Bareng Miley Cyrus, Wiz Khalifa: Dia Mabuk Ganja Terus

Lgnpancoaran.tk - Wiz Khalifa dibuat terperangah saat bekerja sama dengan Miley Cyrus untuk pembuatan album BLACK HOLLYWOOD. Dia mendapati Miley mabuk ganja dan tak bisa berhenti.
"Sangat gila, namun dengan cara yang baik. Dia memiliki banyak energi dan merokok ganja dengan jumlah yang banyak," ujar pelantun Black and Yellow saat diwawancarai oleh acar TV, Arsenio
Miley Cyrus Mengebul Seperti Kereta/@FameflynetWiz yang tak menutupi diri akan pemakaian ganja ini memaparkan bahwa setiap 5 menit, Miley selalu menawarkan ganja. Wiz sendiri tak melarang dan membiarkan penyanyi tersebut menikmatinya.
"Setiap 5 menit dia selalu menawariku ganja. Dia terus berasap seperti kereta api," ujar Wiz sambil tertawa.
Miley sendiri mengakui bahwa dia sangat menyukai ganja. Dia pernah memberikan pernyataan bahwa ganja adalah obat-obatan terbaik di dunia.

Happy Pizza, Pizza Dengan Toping Ganja Dari Kamboja

happy-pizza-pizza-dengan-toping-ganja-dari-kamboja 


Happy Pizza adalah varian pizza yang mengandung ganja. Pizza dengan taburan daun ganja ini merupakan menu yang populer di kedai-kedai makanan Kamboja. Seperti di negara lain, ganja merupakan barang ilegal di Kamboja.

Namun, warga negara tersebut sudah biasa mengonsumsinya sebagai bumbu masakan, obat, dan teh. Bahkan masih banyak warga Kamboja yang menanam ganja di halaman rumah.

Di berbagai kota, terutama kota besar seperti Phnom Penh, bisa ditemui kedai pizza atau pizzeria yang menyediakan menu happy herb pizza. Di Phnom Penh sendiri kedai-kedai seperti ini berjejer di sepanjang area yang menjadi tempat persinggahan wisatawan asing untuk merasakan happy pizza.

Seperti dikutiip, I Survived in Cambodia, jika pengunjung yang datang untuk mencicipi happy pizza ingin agar pizzanya ditaburi banyak daun ganja, mereka tinggal meminta kepada pelayan untuk membuat pizza pesanan mereka 'ekstra happy'.

Sebenarnya bukan hanya pizza yang disajikan dengan campuran daun ganja. Biasanya kedai-kedai tersebut juga menawarkan minuman seperti banana milk shake atau jus mangga, semuanya pun dengan campuran ganja.

Justin Bierber Melinting dan Merokok Ganja Di Pesawat

Justin Bieber

Lgnpancoran.tk , NEW YORK -- Sebuah pesawat yang membawa Justin Bieber dan rombonganya ditahan dan diperiksa beberapa waktu lalu atas dugaan membawa ganja di Teterboro Airport, New Jersey, AS.  
Menurut sebuah laporan resmi yang diperoleh NBC News, bintang pop 19 tahun ini beserta ayahnya Jeremy mengabaikan permintaan pilot untuk berhenti merokok ganja dan mereka dikabarkan kasar pada pramugari.
"Kapten pesawat menyatakan bahwa ia memperingatkan penumpang, termasuk Bieber, untuk berhenti melinting ganja di dalam pesawat," tulis sebuah laporan, dilansir dari Ace Shwbiz, Jumat (7/2).
Pilot mengatakan bahwa mereka harus memakai masker oksigen untuk menghindari menghirup asap dan gagal tes narkoba yang bisa membahayakan biaya lisensi perusahaan mereka. Seorang pramugari kemudian menyatakan bahwa Bieber dan ayahnya telah mengatainya dengan ucapan kasar.
Laporan yang sama menyebutkan bahwa ada asap ganja di kabin. Bieber mengaku mengisap ganja dan minuman alkohol di dalam pesawat.

Illinois Akan Segera Dekriminalisasi Kepemilikan Ganja Tingkat Rendah

A young man smokes a joint during a demonstration demanding a new law on cannabis in Montevideo on May 8, 2013. (PABLO PORCIUNCULA/AFP/Getty Images)

Upaya menuju legalisasi ganja di Illinois , di mana program percontohan ganja medis telah disetujui tahun lalu , bisa di ambang langkah besar ke depan .

Pemungutan suara oleh negara Rumah penuh Perwakilan pada proposal yang akan dekriminalisasi kepemilikan sejumlah kecil ganja dapat segera datang , ABC Chicago melaporkan Kamis .

Proposal - yang akan mandat bahwa kepemilikan 30 gram atau kurang dari ganja dapat dihukum hanya dengan maksimal denda $ 100 , daripada penangkapan - sudah disetujui oleh Komite Keadilan Restoratif rumah dengan suara 5 - to- 2 di Springfield bulan lalu . Sponsor co -chief tagihan adalah Reps negara Kelly Cassidy dan La Shawn Ford , keduanya Chicago Demokrat .

Pada tumit suara komite , kelompok pro - legalisasi Proyek Kebijakan Marijuana merilis hasil survei Polling Kebijakan Publik yang melaporkan 63 persen pemilih Illinois yang mengambil bagian dalam jajak pendapat - termasuk 56 persen responden Republik - mendukung tagihan .

Undang-undang akan membuat kelas baru dari pelanggaran yang disebut " pelanggaran peraturan " untuk Illinoisans tertangkap dengan 30 gram ganja atau kurang . Setelah individu membayar denda tilang mereka , pelanggaran akan terhapus dari catatan mereka dalam sebuah langkah Proyek Kebijakan Marijuana berpendapat akan membantu mereka menghindari kehilangan pekerjaan, kesempatan pendidikan atau perumahan.

" Illinoisans bosan melihat uang pajak mereka dan sumber daya yang terbatas penegakan hukum terbuang pada menangkap dan menuntut pengguna ganja , " Chris Lindsey , analis legislatif untuk Proyek Kebijakan Marijuana , mengatakan dalam sebuah pernyataan . "DPR memiliki kesempatan untuk melakukan hal yang benar dengan mendengarkan konstituen mereka dan mendukung undang-undang yang masuk akal ini . "

Pendukung lain dari RUU ini , Roosevelt University peneliti kebijakan obat Kathie Kane - Willis , menunjukkan pada konferensi pers hari Kamis bahwa 80 persen pelanggaran ganja penangkapan kepemilikan di Cook County gagal menyebabkan keyakinan , CBS Chicago melaporkan .

Peter Bensinger , mantan administrator dari Drug Enforcement Agency , adalah salah satu kritikus dari RUU ini , mengatakan ABC , " Mengambil penalti , menghilangkan sanksi seperti menghapus batas kecepatan di jalan raya . "

Kantor Cook County Negara Jaksa juga pada catatan bertentangan dengan tagihan karena memungkinkan untuk jumlah yang tidak terbatas " pelanggaran peraturan , " DNAinfo Chicago melaporkan .

Program mariyuana medis Illinois empat tahun telah digambarkan sebagai bangsa yang ketat dari jenisnya dan telah dikritik menjelang pelaksanaan penuh untuk rancangan aturan beberapa mengatakan terlalu berat . Mereka yang berpotensi memenuhi syarat untuk berpartisipasi dalam program ini tidak dapat memulai proses aplikasi hingga September , setelah rincian dari program ini disetrika keluar .

Sementara itu, usulan untuk memperluas program ganja kepada anak-anak dengan epilepsi telah disetujui oleh Senat negara pada hari Rabu . Penuh Illinois Rumah berikutnya akan mempertimbangkan tagihan .

Inilah Sebabnya Mengapa Ganja Harus Legal Dimana-mana

TK TK gifs

Sebuah jajak pendapat Gallup yang dirilis pada hari Selasa mengungkapkan bahwa untuk pertama kalinya dalam sejarah, Amerika lebih mendukung legalisasi ganja dari kriminalisasi itu. 2013 telah nyata menjadi tahun yang sukses bagi legalisasi ganja, dengan Colorado dan Washington kedua undang-undang lewat untuk dekriminalisasi obat. Sekarang, 58 persen orang Amerika mendukung memungkinkan tanaman untuk menjadi legal.

Dengan mayoritas orang Amerika setuju bahwa ganja harus dilegalkan, kami telah mengumpulkan delapan alasan mengapa mereka yang masih di pagar tentang tanaman alam harus mungkin kembali perasaan mereka.

Sudah waktunya untuk melegalkan!

Tidak seorang pun pernah meninggal karena overdosis ganja.

161213389

Anda mungkin berpikir memiliki sejumlah besar THC dalam sistem Anda akan membunuh Anda, tetapi Anda salah. Sejak ganja telah dikenal manusia, tidak satu rekening tunggal kematian dari overdosis telah dicatat. Di sisi lain, pada tahun 2010, 38.329 orang meninggal akibat overdosis narkoba. Enam puluh persen dari mereka yang terkait dengan obat resep. Pada tahun yang sama, 25.692 orang meninggal karena sebab-sebab yang berhubungan dengan alkohol.

Sekitar 40% orang Amerika telah mengaku menggunakan ganja.

TK TK gifs

Sebagian besar jajak pendapat tentang Amerika dan mereka menggunakan pot melayang-layang sekitar tanda 40% karena telah mencoba ganja setidaknya sekali. Hal ini dibandingkan dengan 16% orang Amerika yang telah mencoba kokain, yang jelas persentase lebih rendah secara signifikan. Marijuana menjadi lebih dan lebih di mana-mana setiap tahun meskipun kurang adiktif dari kopi. Ada alasan orang merasa lebih aman dan lebih aman mencoba obat, yang membawa kita ke titik berikutnya ...

Marijuana jauh lebih aman daripada obat yang sudah dilegalisir ..

114234299

Jika Anda benar-benar baik-baik saja dengan alkohol dan rokok, maka tidak boleh ada alasan Anda tidak menerima ganja juga. Seperti yang Anda lihat dari sebuah studi 2010 yang diterbitkan di Lancet dan dilaporkan oleh Economist, tim ahli obat di Inggris menilai bahaya dikombinasikan untuk orang lain dan pengguna ganja kurang dari bahaya yang ditimbulkan oleh alkohol atau penggunaan tembakau . Stigma negatif penggunaan pot tentu membuatnya tampak seperti itu lebih buruk, dan karena menggunakan obat ini masih ilegal, fakta bahwa hanya orang-orang yang bersedia untuk melanggar hukum akan merokok memiliki pasti membuatnya dikaitkan dengan "pothead" budaya. Ini hanya praduga kita telah dibesarkan dalam sekalipun. Sebuah dunia di mana bukan minum bir murah, kandidat politik berharap dapat roll bersama untuk tampak seperti "pilihan rakyat" tidak harus tampak gila. Skenario ini akan benar-benar menjadi pilihan yang lebih sehat.

Marijuana memiliki risiko yang sangat rendah dari penyalahgunaan.

TK TK gifs

Berlawanan dengan kepercayaan populer, ganja tidak adiktif sebagai salah satu mungkin berpikir. Dr Sanjay Gupta, CNN Chief Medical Koresponden, baru-baru ini menulis dalam esainya, "Mengapa saya Berubah pikiran Tentang Weed," bahwa kita telah "disesatkan sistematis" pada ganja. Dia melaporkan bahwa ganja menyebabkan ketergantungan di sekitar 9-10 persen pengguna dewasa. Kokain kait sekitar 20 persen dari para penggunanya, dan heroin mendapat 25 persen dari penggunanya kecanduan. Pelaku terburuk adalah tembakau, dengan 30 persen dari penggunanya menjadi kecanduan.

Ganja dapat menjadi bantuan tidur yang aman dan berguna.

166778848

Dalam entri blog di SFGate, penulis David Downs mengeksplorasi strain terbaik ganja untuk membantu dengan insomnia. Downs menemukan kutipan dari peneliti I Feinberg, dari "Clinical Pharmacology Therapy" pada tahun 1976, yang mengatakan, "Efek pada tidur administrasi THC mirip yang disebabkan oleh lithium." Selain itu, National Cancer Institute mengumumkan dalam sebuah penelitian bahwa pasien yang menelan tanaman ganja ekstrak semprot melaporkan tidur lebih nyenyak.

Marijuana digunakan untuk meringankan banyak penyakit medis.

173361213

Mariyuana medis penting untuk banyak orang. Menurut sebuah artikel Discovery Health, ganja telah sangat sukses dalam mengurangi mual, yang merupakan berita yang sangat baik bagi pasien kanker yang menderita mual sebagai efek samping dari kemoterapi. Obat ini juga membantu dengan orang yang memiliki kehilangan nafsu makan akibat penyakit seperti HIV / AIDS. Selain itu, hal ini membantu mengendurkan ketegangan otot dan kejang dan nyeri kronis.

Begitu banyak orang yang sangat sukses merokok ganja.

114234299

Maya Angelou, Martha Stewart, Morgan Freeman, Ted Turner, Michael Bloomberg, dan bahkan Rush Limbaugh semua pengguna ganja tinggi berfungsi. Stewart, yang berusia 72 tahun, memberikan wawancara dengan Bravo Andy Cohen selama musim panas tahun 2013 di mana ia berbicara tentang "ceroboh sendi" dan datar keluar berkata, "Tentu saja aku tahu bagaimana untuk menggulung sendi." Dan ini bukan hanya argumen tentang bagaimana "keren anak-anak" melakukannya dan karena itu harus jadi Anda. Ada orang-orang bisnis besar-waktu, seperti Richard Branson, yang tidak bisa dicapai sebanyak yang mereka miliki jika mereka sedang dilemahkan oleh obat pembunuh. Tentu, ada perbedaan antara penggunaan ganja dari sebuah "pothead" dan Oprah Winfrey, tapi kita harus tidak melanjutkan menghukum pengguna moderat.

Sumber : www.huffingtonpost.com

Senin, 07 April 2014

Pasien Ganja Medis Kanada Demo Di Parlemen


















Lgnpancoran.tk - Kelompok aktivis ganja di Kanada melakukan aksi demo memprotes peraturan baru mengenai pembatasan izin menanam ganja untuk keperluan medis yang mulai berlaku hari Selasa (1/4) di Parliament Hill.

Pasien ganja medis di Ottawa, Kanada mengatakan bahwa pemerintah sedang mencoba mengambil "hak yang diberikan Tuhan" kepada manusia untuk boleh menanam ganja dengan tujuan pengobatan.

Demonstrasi terjadi setelah satu hari pemerintah Ottawa mengumumkan akan menantang UU ganja medis di Pengadilan Federal yang selama ini memungkinkan pasien ganja medis menanam ganja sendiri di rumah mereka.

Peraturan baru mengharuskan pengguna ganja medis menerima pasokan dari petani ganja komersial yang berlisensi dan membatasi jumlah ganja yang boleh dimiliki seseorang.

Para pengamat politik mengkritik aturan baru tersebut yang menurut mereka hanya akan membuat lebih sulit bagi pasien untuk mengakses medical cannabis.

Alison Myrden, yang menderita multiple sclerosis progresif yang kronis mengatakan ia bergantung pada ganja medis setiap hari. Myrden mengatakan peraturan baru itu akan meningkatkan biaya yang harus ia keluarkan untuk mengkonsumsi obat (ganja).

Jika pemerintah Ottawa akhirnya gagal membatalkan keputusan Pengadilan Federal, itu akan menjadi tantangan konstitusional. Akibatnya, masalah ini bisa di peti es kan di pengadilan selama berbulan-bulan yang akan datang.

Jumlah orang yang diizinkan memiliki dan menanam ganja di bawah program federal lama naik menjadi 37.000 pada tahun ini, dibawah 100 pada tahun 2001.

Beberapa pasien diizinkan untuk membudidayakan tanaman mereka sendiri atau bekerja sebagai petani untuk mengurus tanaman ganja milik orang lain. Mereka mengatakan sistem baru yang mau diterapkan ini telah mengabaikan hak orang sakit di Kanada untuk mendapatkan pengobatan yang aman dengan harga yng terjangkau.

Mereka bisa lebih hemat jika menanam ganja sendiri di rumah, sedangkan apabila mereka membeli ganja dari pemasok resmi yang berlisensi pemerintah, harga mulai dari $ 3 per gram hinga $ 13,50. 

Sumber : Indoganja.com

Hari Ganja 420 : Aksi Damai Aktivis Ganja

Aksi damai para pendukung legalisasi ganja di Malaysia pada hari ganja internasional 420

















Lgnpancoran.tk - Pada tanggal 20 April, lebih dari 20 orang aktivis pendukung legalisasi ganja diMalaysia menggelar aksi damai memprotes hukum pelarangan ganja di Malaysia. Aksi damai digelar dalam rangka hari ganja internasional atau Cannabis Day 420.


Berbekal spanduk, sampel produk hemp, selebaran informasi tentang ganja, mereka berani berdiri di depan umum membentangkan spanduk bertuliskan:“Abolish Death Pinalty for Cannabis” (hapuskan hukuman mati untuk pelanggaran ganja). Mereka menuntut pemerintah menghapuskan hukuman mati untuk kasus kepemilikan atau peredaran ganja di Malaysia.

Aksi damai para pendukung legalisasi ganja di Malaysia pada hari ganja internasional 420

Aksi turun kejalan ini diprakarsai oleh beberapa grup aktivis ganja dari Malaysia, seperti: GENGGAM (Gerakan Edukasi Ganja Malaysia)TARGASOh! Ganja & Malaysia 420 Legalisers. Aksi ini dilakukan di beberapa lokasi. Pada sekitar pukul 12:00, beberapa aktivis ganja berkumpul di Dataran Merdeka. Mereka memegang spanduk di sekitar lampu lalu lintas sambil membagikan selebaran atau brosur yang berisi tentang informasi objektif terkait tanaman ganja dan informasi mengenai tujuan gerakan tersebut. Seorang petugas DBKL kemudian datang memeriksa banner, dan dengan sopan petugas tersebut meminta peserta aksi untuk membubarkan diri karena tidak ada izin yang dikeluarkan oleh kepolisian setempat terkait pertemuan publik. Para demonstran kemudian menuruti permintaan petugas DBKL dengan hati yang damai, tenang dan tetap tersenyum.

Aksi damai para pendukung legalisasi ganja di Malaysia pada hari ganja internasional 420

Dengan maksud mengumpulkan kekuatan dalam jumlah yang lebih besar, mereka kembali berjalan menuju lokasi berikutnya, The Curve, Damansara. Lebih dari 20 pendukung legalisasi ganja bertemu dan saling berkenalan di Embershopppe. Aksi 420 ini di rekam dan rencananya akan diproduksi dalam bentuk kompilasi video dan segera akan diluncurkan. Para aktivis ganja yang mengikuti aksi damai ini juga melakukan beberapa keterlibatan publik untuk tujuan meningkatkan kesadaran publik terkait tanaman Cannabis. Pertemuan tahunan ini berakhir pada sore hari sekitar jam 18:00.

Para aktivis ganja di Malaysia telah menorehkan sejarah dalam momen 420 di tahun 2013 ini. Tidak semua orang berani melakukan aksi penolakan terhadap hukum pelarangan ganja dimana hukum yang berlaku dinegaranya masih sangat keras terhadap terdakwa kasus kepemilikan ganja. Tahun lalu mereka pernah mengadakan aksi serupa dan di tahun ini jumlahnya bertambah dua kali lipat dari jumlah peserta sebelumnya. Nama para peserta aksi damai di hari ganja sedunia tahun ini akan terukir dalam sejarah kepahlawanan “The Hemperors” di Malaysia. 

Sumber : Indoganja.com

Ganja Bukan Narkotika

Lgnpancoran.tk -  Marijuana(ganja) bukan narkotika. Walaupun undang-undang menyebutnya sebagai narkotik, ganja berbeda secara farmakologis dengan keluarga dan turunan opium dan narkotik sintetis. (Wolstenholme, 1965; Watt, 1965; Garattini, 1965; 1 Crim 5351 Calif. District Court of Appeal, 1st Appel. Dist.)

Marijuana (ganja) tidak menyebabkan kecanduan. Pemakaiannya tidak memunculkan ketergantungan fisik. (Mayor’s Committee on Marihuana, New York City, 1944; Allentuck & Bowman, 1942; Freedman & Rockmore, 1946; Fort, 1965a, 1965b; Panama Canal Zone Governor’s Committee, 1933; Phalen, 1943; Indian Hemp-Drug Commission, 1894; Watt, 1965; I Crim 5351 Calif. District Court of Appeal, 1st Appel. Dist.; United Nations, 1964a, 1964b)

Pada persentasi kecil individu, sebuah “ketergantungan psikologis” dapat terbentuk, namun predisposisi harus ada terlebih dahulu. Dalam makalahnya, “Ketergantungan dari Jenis Hashish,” Watt (1965,p.65) menyimpulkan : Kebiasaan ini sifatnya sosial dan mudah ditinggalkan. Kerusakan kepribadian dan gangguan psikotik yang pernah atau sedang berjalan adalah faktor-faktor penting yang mendasari terbentuknya kebiasaan mencandu.

Marijuana (ganja) tidak berbahaya bagi kesehatan. Bahkan bila digunakan dalam jangka waktu yang lama, ia tidak tampak menyebakan gangguan fisik atau psikologis. (Mayor’s Committee on Marihuana, New York City, 1944; Freedman & Rockmore, 1946; Fort, 1965a, 1965b; Panama Canal Zone Governor’s Committee, 1933; Phalen, 1943; Indian Hemp-Drug Commission, 1894; Becker, 1963)

Marijuana (ganja) tidak cenderung melepaskan “perilaku agresif.” Sebaliknya, penggunaannya menghambat perlaku agresif; ia bertindak sebagai “penenang.” (Mayor’s Committee on Marihuana, New York City, 1944; Fort, 1965a, 1965b; Panama Canal Zone Governor’s Committee, 1933; Phalen, 1943; Garattini, 1965)

Ganja tidak “menggiring” atau “mendorong” pada penggunaan obat-obatan adiktif. “Sembilan puluh delapan (98) persen dari pemakai heroin memulai dengan merokok tembakau dan minuman keras terlebih dahulu” (Mayor’s Committee on Marihuana, New York City, 1944; Fort, 1965a, 1965b; Panama Canal Zone Governor’s Committee, 1933; Phalen, 1943; Garattini, 1965)

Marijuana (ganja) berasal dari tanaman Indian Hemp, yang sebelumnya pernah dibudidayakan secara formal dimana-mana di Amerika Serikat untuk membuat tali, dan masih tumbuh liar di banyak daerah. Hingga beberapa tahun yang lalu ia adalah bahan utama dalam pakan unggas komersil. Daun dan pucuk-pucuknya yang berbunga memberikan cannabis (dikenal umum di belahan dunia barat sebagai marijuana, rumput atau pot); getah dan serbuk sarinya, dimana zat aktif terkonsentrasi paling tinggi, sebagai sumber dari “hashish.” (Wolstenholme, 1965)

Efek dari merokok mariyuana (ganja) dideskripsikan sebagai berikut: “euforia, berkurangnya rasa lelah, dan pelepasan ketegangan… juga dapat meningkatkan nafsu makan, mendistorsi perspektif waktu, meningkatkan kepercayaan diri, dan, seperti alkohol, dapat melemaskan beberapa hambatan.” (Fort, 1965) Meningkatnya kesadaran terhadap warna dan kecantikan estetis, produksi dari asosiasi mental yang baru dan kaya juga merupakan efek yang sering dilaporkan. Beberapa pengguna menyebutkan bahwa pengalaman mengkonsumsi mariyuana (ganja) adalah “psikedelik”: dapat menimbulkan peningkatan kesadaran, atau dalam perubahan kesadaran-meluas dalam perspektif, ide mengenai diri sendiri, kehidupan, dll. Marijuana (ganja) bagaimanapun tidak seperti LSD – sebuah psikedelik yang kuat. Dimana LSD secara drastis merubah pikiran dan perspektif, seringkali “memaksa” pemakainya untuk merasakan kesadaran yang meningkat., marijuana memberikan “sugesti” atau menunjukkan jalan kepada kesadarn yang lebih dalam secara moderat. Pemakainya bebas untuk mengikuti potensi ini atau tidak ketika mereka muncul. (Mayor’s Committee on Marihuana, New York City, 1944; Fort, 1965a, 1965b ; Panama Canal Zone Governor’s Committee, 1933; Goldstein, 1966; Becker, 1963; De Ropp, 1957; Indian Hemp-Drug Commission, 1894)

Merokok ganja tidak menimbulkan bahaya sosial. Empat penelitian resmi yang terpisah telah dilakukan terhadap pertanyaan ini, sebagai bagian dari penelitian yang lebih besar: Komite Walikota kota New York pada 1944; komite departemen kesehatan dari Angkatan Bersenjata Amerika Serikat; komite Angkatan Bersenjata U.S. lain yang berminat terhadap pertanyaan pengaruhnya pada disiplin; dan sebuah penelitian sangat mendalam yang diselenggarakan oleh Pemerintah Inggris untuk meneliti pengaruhnya di India dimana disana pemakaiannya sangat menyebar luas seperti halnya alkohol disini. Semua penelitian ini sampai pada kesimpulan yang sama: mariyuana (ganja) tidak merusak baik pemakainya maupun masyarakat, dan karena ini seharusnya tidak dilarang. Tekanan ekonomi dan politik mencegah otoritas di New York untuk menjalankan rekomendasi komite Walikota – tekanan terbesar berasal dari Harry J. Anslinger, Komisi Narkotik Amerika sebelumnya. (Mayor’s Committee on Marihuana, New York City, 1944; Panama Canal Zone Governor’s Committee, 1933; Phalen, 1943 ; Indian Hemp-Drug Commission, 1894)

Berangkat dari dasar bahwa marijuana (ganja) adalah lebih aman dan lebih bermanfaat dari tembakau atau alkohol (dimana keduanya beracun pada fisik, dan keduanya juga adiktif), dan tidak ada dasar untuk melegalkan kedua zat berbahaya ini sementara melarang satu yang justru tidak berbahaya, banyak dari kejaksaan yang sedang menentang hukum saat ini. Pada susunan kata dari penjelasan hukumnya: “Para penuntut menyatakan bahwa klasifikasi mariyuana (ganja) pada bagian narkotik Seksi 1101 (d) pada Kode Kesehatan dan Keselamatan dan juga hukum yang melarang mariyuana (ganja) berdasarkan pada klasifikasi yang subyektif dan tidak mempunyai alasan serta tidak memiliki hubungan dengan kesehatan publik, keamanan, kesejahteraan dan moral… Klasifikasi dari mariyuana (ganja) sebagai narkotik adalah inkonstitusi dan melanggar klausul Amandemen ke-8 akan larangan terhadap hukuman yang luar biasa dan kejam, dan juga melanggar hak dasar yang merupakan klausul dari Amandemen ke-14 dari Konstitusi Amerika Serikat.” (1 Crim 5351 Calif. District Court of Appeal, First Appel. Dist., pp. 61-62 and Appendix 1, p. 6)

Banyak kelompok “ahli” seperti WHO Expert Committee on Addiction Producing Drugs cenderung telah mempertahankan misinformasi tentang ganja karena kurangnya data (Harry J. Anslinger adalah juru bicara selama bertahun-tahun di PBB), dan adanya keengganan konservatif terhadap “pelunakan” atau mengganti kebijakan sebelumnya. Dalam beberapa tahun terakhir, bagaimanapun, WHO (Badan Kesehatan Dunia) telah mengubah pandangannya secara progresif terhadap marijuana (ganja). Pada tahun 1964, Komite Ahli mengusulkan revisi definisi dari jenis-jenis ketergantungan obat, yang kemudian diadopsi secara bertahap. Definisi baru dari “jenis kecanduan ganja” adalah sebagai berikut: “(1) keinginan (atau kebutuhan) akan pemakaian berulang dari obat dengan catatan karena efek subyektifnya, termasuk perasaan akan peningkatan kemampuan; (2) sedikit atau tidak ada kecenderungan untuk meningkatkan dosis, karena sedikit atau tidak ada peningkatan toleransi; (3) ketergantungan psikis dari efek obat ini tergantung pada apresiasi subyektif dan individual dari efek tersebut; (4) ketiadaan akan ketergantungan fisik sehingga tidak terdapat ciri-ciri gejala putus zat yang definitif ketika pemakaian obat dihentikan.” (United Nations, 1964b)

Komite ini sebenarnya mengatakan bahwa tidak ada alasan untuk mempertahankan mariyuana (ganja) dalam daftarnya: Definisi dari ketergantungan jenis mariyuana dapat dengan mudah memenuhi definisi dari “menyukai” (sebagai contoh., kecenderungan alamiah untuk mengulangi pengalaman yang menyenangkan, memuaskan dan tidak berbahaya). Ketergantungan yang sebenarnya akan ganja sangatlah jarang, dan tergantung dari permasalahan psikologis sebelumnya-dan bahkan ini tidak “mencandu.” [See above, p. 333] (Watt, 1965; United Nations, 1964b)

Ganja digunakan dalam berbagai cara di berbagai daerah di dunia. Ia dihisap atau dimakan dalam berbagai bentuk untuk menimbulkan kenikmatan dan efek-efek subyektif lainnya dan untuk peningkatan yang disengaja (atau distorsi) dari persepsi dan performa. Ini sebagian besar mungkin tergolong penyalahgunaan dan diasosiasikan dengan tingkat ketergantungan psikis yang lebih rendah. Tidak ada bukti bahwa ganja dapat menyebabkan ketergantungan fisik. (World Health Organization, Technical Report Series No. 287, “Evaluation of Dependence-Producing Drugs, Report of a WHO Scientific Group”; Hal. 22)

Beberapa penelitian telah menunjukkan efek terapeutik dari cannabinoid untuk nausea dan muntah-muntah pada tahap akhir penyakit-penyakit seperti kanker dan AIDS. Dronabinol (tetrahydrocannabinol) telah tersedia melalui resep selama lebih dari satu dekade di Amerika Serikat. Kegunaan terapeutik lain dari cannabinoid telah ditunjukkan oleh penelitian yang terkontrol, termasuk pengobatan terhadap astma dan glaukoma, sebagai antidepresan, perangsang nafsu makan, antikonvulsan dan anti-spasmodik, penelitian dalam bidang ini harus dilanjutkan. Sebagai contoh, lebih banyak penelitian dasar pada mekanisme periferal dan pusat dari cannabinoid pada fungsi pencernaan dapat meningkatkan kemampuannya utuk menghilangkan nausea dan emesis. Riset yang lebih banyak dibutuhkan pada dasar neurofarmakologi dari THC dan cannabinoid lainnya sehingga agen terapeutik yang lebih baik dapat ditemukan.

Ada 2 Hal yang muncul dari laporan komite ahli WHO tahun 1964 di Jenewa maupun dari situs resmi WHO sendiri, ganja ternyata tidak menyebabkan kecanduan fisik, dan ternyata punya manfaat medis… 2-2 nya bertentangan dengan UU Narkotika no.35 tahun 2009 yang memasukkan ganja sebagai narkotika kelas 1 (mencandu secara fisik) dan tidak punya manfaat medis sama sekali. (cpt)

Ganja Sangat Mungkin Legal di Aceh

Bendera Aceh Merdeka Berkibar

















Lgnpancoran.tk - Aceh memiliki ladang ganja terbesar di Asia Tenggara yang tersebar di hutan-hutan, mulai dari Kabupaten Aceh Utara, Aceh Tengah, Aceh Tenggara, Aceh Barat Daya, Aceh Besar hingga Kabupaten Bireuen. Struktur tanah yang subur di Aceh dan curah hujan yang tinggi membuat tanaman Cannabis ini menjadi sangat baik dan berkualitas. Ganja digunakan untuk penyedap masakan seperti gulai kambing, dodol Aceh, mie Aceh, kopi Aceh dan sebagainya untuk menambah cita rasa makanan. Kemahiran orang Aceh dalam meracik masakan dengan penyedap berbahan ganja (daun, biji dan batang) membuat kuliner Aceh menjadi identik dengan tanaman ganja.

UNODC (United Nation on Drug and Crimes) melaporkan Indonesia sebagai salah satu negara penghasil ganja terbesar di wilayah Asia Tenggara. Wilayah Indonesia yang paling banyak ditanami ganja adalah Provinsi Aceh.

Di beberapa negara, ganja sudah digunakan untuk keperluan industri dan medis. Berbagai hasil penelitian telah membuktikan bahwa mariyuana dapat menjadi obat yang ampuh. Misalnya, seseorang yang menderita lumpuh dapat disembuhkan dengan menggunakan ganja sebagai alat terapi penyembuhan penyakit Kanker, Glukoma, HIV/AIDS, dan gangguan penyakit lainnya.

Status Kemerdekaan Atjeh
Sekarang ini sedang hangat-hangatnya berita tentang bendera Atjeh yang berkibardiseluruh pelosok Nanggroe Atjeh Darussalam (NAD). Berkibarnya bendera Aceh ini melambangkan kemerdekaan provinsi Atjeh keluar dari NKRI. Kemerdekaan Atjeh memang sudah dari dulu diidam-idamkan rakyat Atjeh namun oleh karena intimidasi, doktrinisasi, maka rakyat jadi takut untuk jujur mengatakan keinginannya merdeka.

Perjanjian Helsinki yang ditandatangani Pemerintah Indonesia bersama Gerakan Aceh Merdeka (GAM) adalah sebuah bentuk perjanjian kemerdekaan secara de facto yang diberikan kepada Aceh. Cut Justisia, anggota dewan Pakar Pembela Kesatuan Tanah Air (PEKAT) mengatakan, "Di dalam isi perjanjian itu Aceh bisa membuat partai sendiri, mata uang, bahkan bisa melakukan perdagangan internasional sendiri. Itu artinya Aceh sudah berdaulat secara de facto."


Kalau kita menilik dari kesepakatan Helsinki, yang mana NAD boleh melakukan perdagangan internasional sendiri dan memiliki mata uang sendiri, sangat mungkin bagi Aceh bisa membuat aturan hukum sendiri terkait perdagangan ganja. Aceh bisa menjual ganja sendiri ke luar negeri sebagai komoditas ekspor. Aceh hanya akan menjual ganja ke negara-negara di Eropa dan Amerika Serikat yang sudah melegalkan ganja untuk kegunaan medis dan industri.


Legalisasi Ganja di Aceh
Indonesia tidak perlu khawatir seandainya nanti ganja legal di Aceh, sebab aturan perdagangannya akan dikelola secara profesional oleh pemerintah Atjeh. Seandainya pun pemerintah Atjeh tidak bisa menjamin bahwa ganja dari negaranya sebagian akan di bawa ke Jakarta atau dijual diluar Atjeh, itu tidak bisa dijadikan alasan untuk melarang Atjeh memperdagangkan ganjanya. Justru Indonesia lah yang seharusnya berpikir bagaimana solusinya dalam menghadapi perubahan kebijakan atau dinamika bernegara dan berkedaulatan. Pemerintah Indonesia harus memahami gejolak perubahan hukum internasional terkait legalisasi ganja dan bukan dengan cara memerangi Atjeh dengan alasan memerangi peredaran ganja.

Legal atau tidak legal, ganja sudah menjadi bahagian dari sejarah dan budaya bangsa Aceh. Lalu kenapa pemerintah Indonesia harus takut pada tanaman ganja di Aceh? 

Sumber : Indoganja.com