Senin, 07 April 2014

Mahasiswa Mengaku Edarknan Ganja 1 Kg Perbulan Di Kampus

















Lgnpancoran.tk - Ganja 1 kilogram milik Rezki yang diamankan Satnarkoba Polrestabes Makassar, Senin (17/3).

TERSANGKA-Rezki Fauzi (23 tahun)LOKASI PENANGKAPAN-BTN Minasa Upa Blok L15 No 17, MakassarBARANG BUKTI-1 kilogram ganja keringHASIL PEMERIKSAAN-Diduga bagian dari sindikat narkoba jaringan Jakarta-Rezki menyebut beberapa nama yang aktif mengedarkan narkoba di kampusPENGAKUAN REZKI -Pemasok ganja kering ke kampus dan ia bisa menjual hingga 1 kilogram dalam sebulan.-Ganja yang disita adalah kiriman dari Jakarta yang siap diedarkan
MAKASSAR, BKM -- Rezki Fauzi (23) mahasiswa Fakultas Sastra salah satu perguruan tinggi negeri di Makassar diamankan bersama 1 kilogram ganja, saat digerebek di rumahnya di BTN Minasa Upa Blok L15 No 17, Makassar, Minggu (16/3) malam. Rezki diduga bagian dari jaringan pengedar narkoba asal Jakarta yang memasok ganja ke sejumlah kampus perguruan tinggi.Di depan penyidik Satuan Narkoba Polrestabes Makassar, Rezki memberi pengakuan mengejutkan, Senin kemarin. Ia mengaku merupakan pemasok utama ganja kering ke kampus dan ia bisa menjual hingga 1 kilogram dalam sebulan."Yang ditemukan kemarin itu baru tiba dari Jakarta tiga hari lalu. Itu belum dibuka, masih tersegel dalam dos," ujarnya.Menurutnya, ganja itu rencananya hendak diedarkan di sejumlah tempat di Makassar dan daerah di luar Makassar, termasuk melayani permintaan beberapa mahasiswa di kampus. Rezki tak menampik kalau ia adalah bagian dari jaringan bandar ganja Jakarta."Sudah beberapa bulan saya jadi bandar. Setiap bulan saya dikirimi dari Jakarta 1 kilogram," katanya. Kepala Satuan Narkoba Polrestabes Makassar AKBP Syamsu Arib mengemukakan, penangkapan mahasiswa ini setelah anggota mendapat laporan dari masyarakat bahwa di rumah Rezki kerap terlihat adanya aktivitas mencurigakan. Setiap malam rumah tersebut didatangi banyak orang secara bergantian dan itu berlangsung sejak beberapa bulan lalu.Selain itu, para tamu juga datang secara bergantian. "Ada yang pakai sepeda motor ada juga mobil," ujar Syamsu.Masyarakat curiga karena setiap tamu yang datang jarang masuk ke dalam atau berlama-lama. Tamu rata-rata hanya bertandang sesaat lalu pergi lagi sambil membawa bungkusan."Kadang juga terlihat tamunya hanya berdiri di depan pintu dan Rezki yang menghampiri sambil menyerahkan bungkusan," jelas Syamsu.Dari situlah warga mulai curiga Rezki mengedarkan  barang terlarang.Beberapa pekan lalu, Rezki telah diintai namun selalu gagal dibekuk. Pada malam nahas itu, ia baru saja menerima beberapa tamu yang keluar masuk.Polisi yang telah memastikan Rezki berada di dalam langsung melakukan penyergapan. Rezki tak berkutik saat diamankan.Ia tidak bisa berbuat apa-apa. Polisi langsung menggeledah kamar tidurnya dan menemukan sebuah buntalan besar yang berisi ganja kering. Ganja tersebut dikemas dalam dos dan masih dalam keadaan tersegel latbang. Rezki kepada penyidik juga mengaku tidak bekerja sendiri. Menurutnya, ada beberapa nama yang lebih dulu bekerja mengedarkan ganja di dalam kampus.Saat ini menyidik masih mengembangkan identitas beberapa pihak yang disebut Rezki sebagai kaki tangan jaringan Jakarta. Aktivis antinarkoba, Andry Hidayat mengungkapkan, tertangkapnya Rezki membuktikan bahwa narkoba telah jauh memasuki wilayah kampus. Ini kata dia, perlu mendapat perhatian dari kepolisian dan civitas akademika perguruan tinggi, karena bisa memberi efek yang sangat buruk bagi kehidupan di dalam kampus."Sebenarnya ini sudah lama tercium, cuma barangkali saja polisi sulit mengendus aktivitas mereka," jelas Andry.Andry menyarankan, nama-nama yang disebut Rezki segera diselidiki. Bukan tidak mungkin di dalam kampus kata dia, telah terbentuk sebuah jaringan pengedar yang tidak pernah diketahui.Hal senada diungkapkan aktivis antinarkoba, Muhammad Zalman. Menurutnya, kampus adalah tempat peredaran paling rawan saat ini. Pertama kata dia, pengawasan di kampus terbilang longgar. "Peredaran bisa dilakukan tanpa dikdeteksi aparat. Kedua, sasaran utama bandar itu memang mahasiswa," katanya.Alasannya, mahasiswa selain bisa menjadi konsumen juga berpotensi untuk direkrut sebagai pengedar."Dalam kasus Rezki saya yakin demikian alurnya. Dia jadi pemakai dulu, setelah itu baru direkrut jadi pengedar," jelas Zalman.Menurut Zalman, Rezki bukan orang satu-satunya yang menjadi bagian dari jaringan narkoba Jakarta. "Saya yakin masih ada yang lain," kunci dia.(jul-ucu/sya/B)

0 komentar:

Posting Komentar