Sabtu, 08 Maret 2014

Arti Angka 420

Semua Mengenai Angka 420.





Steven Hager adalah orang pertama yang mempopulerkan angka 420 sebagai sebuah simbol dari budaya cannabis. Angka 420 atau jam 16:20 atau tanggal 20 April sangat populer dikalangan pengguna ganja. 420 merupakan sebuah ritualisasi dari penggunaan ganja dengan memaknainya secara mendalam sebagai suatu subkultur dari budaya penggunaan ganja yang aman dan bertanggungjawab.


Wawancara Steven Hager Mengenai Angka 420 di ABC News:
Apa arti angka 420?

Selama bertahun-tahun HIGH TIMES memakai atribut angka "420" yang disebut-sebut orang sebagai kode yang digunakan polisi di San Rafael, California. Namun pihak kepolisian selalu membantah dan akhirnya saya sampai pada kesimpulan saya bahwa mereka telah mengatakan yang sebenarnya. Kemudian saya dihubungi oleh sebuah grup yang menamakan diri mereka "Waldos" dan mereka mengaku sebagai anggota kelompok siswa sekolah yang melakukan ritual 420 di San Rafael High School pada tahun 1971. Mereka berkumpul setiap hari pada jam 16:20 atau jam 4 sore lewat 20 menit setelah pulang sekolah untuk menikmati ganja bersama-sama. Pada perkembangannya mereka mulai menggunakan istilah angka 420 sebagai simbol untuk menyebutkan ganja sehingga mereka bisa berbicara tentang ganja tanpa diketahui orang tua dan guru.

Jika itu benar, mengapa 420 menjadi begitu populer dan menyebar begitu cepat di seluruh dunia?

Salah satu alasannya yaitu San Rafael merupakan rumah bagi sebuah grup band rock bernama Grateful Dead dan istilah 420 menyebar selama bertahun-tahun di tengah komunitas Deadhead, komunitas penggemar band Grateful Dead. Kemudian istilah 420 muncul di “Hemp 100” di majalah HIGH TIMES. Sejak saat itu ekspresi 420 menyebar luas lebih cepat dari sebelumnya.

Mengapa pengguna ganja begitu banyak yang menganut konsep 420?

Saya percaya 420 adalah ritualisasi dari penggunaan ganja yang memiliki arti mendalam dalam subkultur yang kami anut. Angka 420 adalah kode yang mengarahkan kita untuk menjadi pengguna ganja yang bertanggungjawab. Sebelum anda dapat memahami perbedaan antara penggunaan ganja yang bertanggungjawab dan yang tidak bertanggung jawab, kita harus melihat dulu kenyataan bahwa di Amerika ada dua budaya ganja yang berbeda, satu stoners smart (cerdas) dan satu lagi stoners stupid (bodoh). Stoner adalah sebutan untuk seorang yang biasa mengkonsumsi ganja.

The Stupid Stoners: Stoners yang bodoh menghisap ganja pada pagi hari menjelang ujian. Stoner stupid berpikir bahwa “High” (tinggi/giting) adalah tujuan dari hidup dan mereka berusaha untuk high sesering mungkin. Stoner stupid adalah orang yang berkunjung ke rumah anda dan mereka merasa adalah tugas mereka untuk menghabiskan ganja simpanan yang anda miliki tanpa anda bisa menyisakannya untuk esok hari. Saya yakin kita semua tahu ada banyak orang-orang seperti itu. Stoners stupid itu adalah tipikal orang-orang yang diperankan oleh Cheech dan Chong dalam filmnya, ketika mereka menciptakan karakter yang stereotip dari seorang pothead, yaitu orang yang dipikirannya hanya ganja saja.

The Smart Stoners: Stoners cerdas adalah orang-orang yang menggunakan ganja sebagai alat kreatif untuk meningkatkan kehidupan mereka. Stoner smart tahu ganja bisa menjadi aset yang berharga jika digunakan secara cerdas. Bob Marley, Willie Nelson, Louis Armstrong, Ken Kesey, dan Stephen Gaskin adalah salah satu dari sekian banyak ikon budaya yang masuk ke dalam kategori stoner yang cerdas.

Tapi mengapa semuanya itu harus dilakukan dengan 420?

Pertama, lebih baik menunggu sampai jam 4:20 untuk mulai menikmati ganja, kecuali jika anda memiliki alasan medis untuk memulainya lebih dulu. Orang-orang yang baru bangun tidur dan langsung menghisap ganja dan terus menghisap ganja sepanjang hari, tidak akan mendapatkan high yang setinggi-tingginya dibandingkan orang-orang yang menunggu sampai jam 4:20. Sore hari adalah waktu kita untuk melangkah mundur dari aktifitas yang telah kita lakukan seharian dan merenungi apa saja yang sudah kita lakukan hari itu. Sore jam 420 adalah waktu untuk brainstorming. Cannabis, matahari terbenam, dan brainstorm berjalan bersama-sama secara alami. Orang-orang yang menggunakan ganja secukupnya akan mendapatkan dampak yang lebih baik dibandingkan mereka yang menggunakannya secara kontinyu. Semakin banyak kita mehisap ganja, semakin sedikit high yang kita rasakan. Hisaplah sedikit ganja dengan mendapatkan sensasi high yang cukup. Ini selalu menjadi pengalaman saya.

Kedua, 420 adalah model untuk bagaimana ganja seharusnya digambarkan kepada anak-anak. Ini masalah penting yang sering dikeluhkan kaumprohibitionists (penolak legalisasi ganja). Kita harus meyakinkan orang-orang itu bahwa legalisasi ganja tidak akan mengakibatkan peningkatan penggunaan ganja dikalangan anak dibawah umur. Kami harus meyakinkan mereka bahwa kami tidak bermaksud membawa anak-anak mereka untuk bergabung kedalam masyarakat ganja kami.

Sejak penggiat anti narkoba mulai memasang iklan di televisi dengan target anak-anak, jumlah anak-anak yang menggunakan ganja justru bertambah. Jelas, semakin banyak kita bicara tentang ganja di depan anak-anak, semakin penasaran mereka akan hal itu. Mengatakan kepada anak-anak kecil bahwa ganja itu buruk tidak akan menghalagi mereka untuk mencoba. Bahkan, banyak anak-anak yang secara alamiah menikmati sensasi penjahat ketika melakukan aksinya dalam film yang diperankan orang dewasa. Apalagi sekarang ini, jauh lebih mudah bagi anak-anak untuk membeli ganja daripada membeli minuman bir karena ganja dijual bebas di jalanan, sementara bir diatur penjualannya di outlet resmi berlisensi.

Solusinya adalah untuk tidak memasang iklan yang negatif tentang ganja di televisi dan berhentilah berbicara tentang ganja di depan anak. Untuk itu maka orang dewasa disarankan membentuk sebuah kode untuk menyebutkan ganja, yang mana tidak dimengerti anak-anak.

Kami juga meritualkan penggunaan ganja sebagai suatu ritus peralihan. Dengan kata lain, ketika remaja kita sudah mencapai usia yang tepat, mereka dapat dilantik menjadi dewasa dengan diberikan kunci kode ganja.

Berapa usia yang tepat?

Itu sangat bervariasi. Saya suka dengan standar yang ditetapkan oleh Stephen Gaskin dalam bukunya yang berjudul “Spiritualitas Cannabis." Gaskin mengatakan dalam bukunya; Ketika seorang remaja membutuhkan ruang seperti orang dewasa, makan makanan sebanyak orang dewasa dan bekerja seperti orang dewasa, mereka berpartisipasi dalam menciptakan vibrasi bagi kelompok orang-orang dewasa. Ini tidak adil kalau pada saat itu kita memperlakukan mereka sebagai anak-anak.

Stoners Stupid mungkin merasa dirinya adalah bagian dari revolusi hemp, tetapi mereka, pada kenyataannya, sebenarnya adalah bagian dari masalah. Jika kita ingin meyakinkan dunia bahwa ganja bukanlah tanaman yang berbahaya, kita harus menggunakannya secara bijak dan bertanggung jawab. Kita harus jadi stoner smart, bukan stoner stupid. Jadi, di sisi mana anda ingin berada? Sisi yang sama seperti Bob MarleyLouis Armstrong dan Willie Nelson? Atau apakah anda ingin menjadi stoner yang bodoh?

1 komentar:

  1. "Agen poker terbesar dan terpercaya ARENADOMINO.
    minimal depo dan wd cuma 20 ribu
    dengan 1 userid sudah bisa bermain 9 games
    ayo mampir kemari ke Website Kami ya www.arenadomino.com

    Wa :+855964967353
    Line : arena_01
    WeChat : arenadomino
    Yahoo! : arenadomino"

    BalasHapus