Sabtu, 08 Maret 2014

PRESIDEN URUGUAY MINTA NEGARA-NEGARA DI SELURUH DUNIA MENDUKUNG LEGALISASI GANJA

Presiden Uruguay, José Mujica mengharapkan seluruh dunia mengulurkan tangannya dalam upaya melegalkan ganja.

Dalam sebuah wawancara dengan surat kabar Brasil Folha de São A Paulo, José Mujica mengajak seluruh dunia untuk melegalkan ganja dan mendukung proyek legalisasi ganja di negaranya, Uruguay.

"Kami meminta dunia untuk membantu dalam mewujudkan gagasan ini," kata Mujica kepada A Folha de São Paulo dalam sebuah wawancara yang berlangsung di peternakan di luar Montevideo. "Ini akan memungkinkan kami dalam mengatasi masalah sosial-politik yang terkait perdagangan gelap narkoba, sebab perdagangan narkotika ilegal lebih berbahaya daripada narkotika itu sendiri."

Undang-undang yang memberikan kekuasaan pemerintah untuk memonopoli penjualan ganja secara legal telah disahkan oleh majelis rendah badan legislatif nasional. Senat yang mayoritas mendukung Mujica berharap RUU akan segera disahkan.


Tapi Uruguay akan menghadapi tekanan dari negara tetangganya yang lebih besar, yaitu Brasil yang meniru strategi Amerika Serikat yang menggunakan kekerasan untuk menekan penyalahgunaan narkoba seperti Crack dan Cocaine. Brasil merupakan negara terbesar kedua didunia setelah Amerika Serikat yang memiliki masalah perdagangan narkotika ilegal, demikian menurut laporan Wall Street Journal.

Amerika Serikat, negara di mana perang narkoba berasal, mengkritik kebijakan narkotika Uruguay. Dalam komentarnya kepada surat kabar Washington Post, juru bicara departemen luar negeri AS, Pooja Jhunjhunwala menekankan bahwa Uruguay harus mematuhi Konvensi Tunggal PBB 1961 tentang pengendalian narkoba, yang melarang kepemilikan, penggunaan dan perdagangan ganja.

"Akan selalu ada tekanan," kata Mujica. "Ada sekelompok aparat di dunia yang hidup dengan merepresi yang menelan biaya yang sangat tinggi."

Mujica sangat mengenal gaya hidup yang keras seperi itu. Mujica mengatakan bahwa niatnya melegalkan ganja adalah untuk melawan pasar gelap ganja yang memang sudah ada dari dulu. "Mengatasi masalah perdagangan ganja ilegal dengan cara yang represif telah terbukti gagal," kata Mujica.

Berdasarkan undang-undang yang diusulkan Uruguay, penikmat ganja yang mendaftar kepada pemerintah akan diperbolehkan membeli ganja dari apotek, atau menanam ganja sendiri hingga enam batang tanaman di rumah mereka. Untuk menghindari wisatawan ganja yang datang dari luar negeri, UU legalisasi ganja di Uruguay hanya memperbolehkan pembelian ganja oleh warga negara Uruguay saja.

Mujica mengatakan bahwa pemerintah Uruguay rencananya akan mengadopsi strain genetik yang unik dari tanaman ganja untuk memerangi peredaran ganja ilegal. “Dengan strain tersebut, maka pemerintah Uruguay dapat dengan mudah mengidentifikasi ganja mana yang asli dari kami," kata Mujica.

0 komentar:

Posting Komentar